Yesus Disalib Tahun Berapa? Temukan Jawabannya dalam Injil Lukas!
Pertanyaan ini mungkin terdengar sederhana, namun jawabannya membuka pintu menuju pemahaman yang lebih dalam tentang keakuratan Alkitab, kesaksian sejarah, dan kasih Allah yang tergenapi tepat pada waktunya. Sebagian orang meyakini tahun 30 Masehi, sebagian lainnya mengangkat bukti kuat bahwa itu terjadi di tahun 33 Masehi. Tapi apa yang sebenarnya ditulis oleh Injil Lukas—penulis yang dikenal teliti dan rapi dalam kronologi? Malam ini, kita tidak hanya akan mempelajari angka dan tanggal. Kita akan menelusuri jejak salib melalui lensa Lukas, menyandingkannya dengan sejarah Romawi, kalender Ibrani, dan nubuat Perjanjian Lama.
PENYINGKAPAN FIRMAN
Andi Wijaya
7/4/2025
📍 Poin 1: Menetapkan Titik Awal – Tahun Ke-15 Kaisar Tiberius & Awal Pelayanan Yesus
Mari kita mulai dengan sesuatu yang sangat konkret—sejarah.
Injil Lukas, penulis yang dikenal paling teliti dalam menyusun peristiwa, membuka pasal 3 dengan sebuah penanda waktu yang sangat spesifik:
Lukas 3:1-3
“Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea... Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: 'Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.'”
Ayat ini bukan hanya latar belakang naratif—ini adalah pijakan kronologis yang bisa diverifikasi secara sejarah. Kita bisa menelusuri tahun tersebut bukan hanya lewat Alkitab, tapi juga melalui catatan sejarawan Romawi dan bukti arkeologi.
🏛️ Kapan Tahun Ke-15 Tiberius?
Beberapa sumber sejarah menyatakan bahwa Kaisar Tiberius mulai memerintah secara resmi pada 19 Agustus tahun 14 M, setelah kematian Kaisar Augustus. Sumbernya sangat kaya:
Tacitus, sejarawan Romawi yang kritis dan rinci.
Cassius Dio, senator sekaligus penulis Roman History.
Suetonius, sekretaris kekaisaran dan penulis The Twelve Caesars.
Koin-koin Romawi dari zaman itu — mencetak gambar dan nama Tiberius dengan gelar Pontifex Maximus.
Fasti Consulares — daftar resmi konsul setiap tahun dalam sistem kalender Romawi.
Jika tahun pertama Tiberius dimulai tahun 14 M, maka tahun ke-15 adalah tahun 28/29 Masehi. Di tahun inilah Yohanes Pembaptis muncul dan mulai berkhotbah di Yudea.
📖 Siapa Saja Tokoh yang Disebut Lukas?
Lukas mencatat dengan sangat akurat siapa yang sedang berkuasa saat itu:
Pontius Pilatus sebagai gubernur Yudea (26–36 M).
Herodes sebagai raja wilayah Galilea — ini adalah Herodes Antipas, bukan Herodes Agung. Antipas memerintah dari 4 SM–39 M.
Kehadiran nama-nama ini membuat kita tahu: Lukas sedang menyusun catatan sejarah yang bisa diuji, bukan dongeng.
✝️ Apa Relevansinya dengan Pelayanan Yesus?
Setelah Yohanes tampil dan membaptis Yesus, Yesus memulai pelayanan-Nya. Injil Yohanes mencatat bahwa selama pelayanan-Nya, Yesus menghadiri setidaknya tiga kali Paskah Yahudi (Yohanes 2:13, 6:4, 11:55), bahkan kemungkinan empat jika Yohanes 5:1 juga merujuk pada Paskah.
👉 Ini menunjukkan bahwa pelayanan Yesus berlangsung sekitar 3 hingga 3.5 tahun.
Jadi jika pelayanan-Nya dimulai sekitar tahun 28 atau 29 M, maka:
30 M terlalu awal untuk menjadi tahun penyaliban.
Penyaliban baru logis terjadi pada 33 M, karena hanya tahun itu yang memberi ruang cukup untuk pelayanan yang lengkap—seperti dicatat dalam keempat Injil.
✅ Kesimpulan Point 1
Injil Lukas dengan presisi sejarah menetapkan awal pelayanan Yohanes Pembaptis pada tahun ke-15 Tiberius, yaitu tahun 28/29 M. Dengan pelayanan Yesus yang berlangsung 3.5 tahun, maka penyaliban-Nya tidak mungkin terjadi pada 30 M, melainkan paling tepat pada tahun 33 Masehi.
⚔️ Poin 2: Sejarah Dunia Menyingkap Sosok Kelam di Balik Pilatus
Setelah kita menetapkan waktu awal pelayanan Yesus berdasarkan Lukas 3, kini kita membuka halaman sejarah dunia untuk melihat: siapa sebenarnya Pilatus, dan mengapa ia begitu kejam kepada bangsa Yahudi?
Jawabannya tidak hanya ada di Injil, tapi juga di balik layar politik Kekaisaran Romawi.
📖 Lukas 13:1 – Bayangan Kekuasaan Gelap
“Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan.”
Sebuah peristiwa mengerikan. Pilatus memerintahkan pembantaian terhadap orang Galilea saat mereka sedang mempersembahkan korban di hadapan Tuhan. Ini bukan hanya kekejaman biasa—ini adalah penodaan spiritual yang mendalam.
🏛️ Catatan Sejarah Menguatkan Kesaksian Injil
Sejarawan Flavius Josephus, dalam Antiquities of the Jews, mencatat bahwa Pilatus memerintahkan tentaranya membunuh demonstran Yahudi yang memprotes kebijakannya, bahkan menggunakan agen berpakaian sipil untuk memukul dan membunuh mereka secara mendadak.
Dari mana Pilatus mendapat keberanian untuk bertindak sebrutal itu terhadap bangsa Yahudi?
🧨 Lucius Aelius Sejanus – Tangan Kanan Kaisar, Musuh Umat Perjanjian
Inilah tokoh yang jarang dibahas di gereja, tapi sangat penting untuk kita pahami.
Sejanus adalah kepala Pasukan Pengawal Praetorian, tangan kanan Kaisar Tiberius, dan penguasa de facto Kekaisaran saat Tiberius menyepi ke pulau Capri pada tahun 26 M.
Ia dikenal sebagai anti-Yahudi ekstrem. Bahkan Philo dari Alexandria menulis:
“Segala penderitaan yang menimpa bangsa Yahudi saat itu berasal dari satu orang: Sejanus.”
Sejanus lah yang mengangkat Pontius Pilatus menjadi gubernur Yudea pada tahun 26 Masehi, sebagai bagian dari jaringan loyalisnya.
Selama perlindungan Sejanus, Pilatus bertindak semena-mena terhadap bangsa Yahudi — ini cocok dengan Lukas 13:1 dan catatan Josephus.
🔥 Titik Balik: Kejatuhan Sejanus dan Kerapuhan Pilatus
Namun pada 18 Oktober 31 Masehi, Sejanus dihukum mati oleh Kaisar Tiberius karena konspirasi makar.
Setelah itu:
Tiberius mencabut semua kekuasaan orang-orang yang sebelumnya dilindungi Sejanus.
Termasuk Pilatus, yang kehilangan pelindung politiknya dan menjadi lemah secara posisi dan reputasi.
📅 Rangkaian Kronologis:
Tahun Peristiwa
14 M Tiberius naik takhta
26 M Sejanus mengangkat Pilatus
31 M Sejanus dihukum mati
32 M Insiden Perisai Emas (Pilatus dilaporkan ke Kaisar oleh Herodes)
33 M Yesus diadili oleh Pilatus
✅ Kesimpulan Poin 2
Catatan sejarah menunjukkan bahwa kekejaman Pilatus pada masa awal jabatannya tidak lepas dari perlindungan politik Sejanus, seorang tokoh anti-Semit yang sangat berkuasa. Namun setelah Sejanus dihukum mati pada 31 Masehi, Pilatus menjadi tertekan secara politik, kehilangan otoritas dan pengaruh.
Inilah kondisi Pilatus saat Yesus diadili: takut, terjebak, dan tidak lagi berani mengambil risiko melawan tekanan para pemuka Yahudi. Semua ini cocok dengan gambaran Injil dan mengarah pada satu kesimpulan besar: penyaliban Yesus kemungkinan besar terjadi pada tahun 33 Masehi, bukan sebelumnya.
🛡️ Point 3: Insiden Perisai Emas – Puncak Permusuhan Pilatus & Herodes
Setelah kejatuhan Sejanus pada tahun 31 M, Pontius Pilatus tidak lagi memiliki pelindung politik di Roma. Ini membuat posisinya rapuh, dan setiap tindakannya di Yudea kini berada di bawah pengawasan langsung Kaisar Tiberius.
Dalam situasi ini, Pilatus melakukan sesuatu yang secara kasat mata tampak kecil, tapi memiliki dampak besar dan luas: ia memasang perisai emas di Yerusalem.
🛑 Apa Itu Insiden Perisai Emas?
Catatan sejarah dari Philo dari Alexandria (Embassy to Gaius, §299–305) menjelaskan bahwa:
Pilatus memasang perisai emas di istana Herodes di Yerusalem.
Tidak ada gambar, tapi terdapat dedikasi kepada Kaisar Tiberius—yang secara politik mengandung muatan simbolis sangat kuat.
Perisai ini bukan diletakkan di Kaisarea (pusat administrasi Romawi), tetapi justru di Yerusalem, kota suci bagi orang Yahudi.
Lokasinya tepat di istana Herodes, yang secara simbolik merupakan wilayah kekuasaan lokal Yahudi.
Dengan kata lain, Pilatus sedang mengirim pesan: “Kekuasaan Romawi lebih tinggi daripada otoritas lokal.”
Sebuah penghinaan langsung terhadap Herodes Antipas.
⚔️ Herodes Antipas Membalas – dan Menang
Tindakan Pilatus ini bukan hanya merendahkan Herodes, tetapi juga memicu amarah para pemuka Yahudi.
Mereka tidak tinggal diam:
Herodes dan para pemimpin Yahudi bersatu, mengirim surat resmi langsung ke Kaisar Tiberius untuk memprotes tindakan Pilatus.
Kaisar Tiberius menanggapi dengan serius. Ia marah, dan memerintahkan agar perisai itu segera dipindahkan ke Kaisarea.
Ini adalah tamparan diplomatik keras bagi Pilatus, dan menunjukkan bahwa Herodes memiliki pengaruh yang lebih kuat ke Roma daripada Pilatus.
📖 Lukas 23:12 – Injil yang Tersambung dengan Sejarah
“Pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus; sebelumnya mereka bermusuhan.” – Lukas 23:12
Injil Lukas adalah satu-satunya yang mencatat bahwa Pilatus dan Herodes memiliki hubungan buruk sebelumnya.
Dengan latar belakang sejarah dari Philo, kita kini mengerti mengapa mereka bermusuhan:
Insiden Perisai Emas adalah puncak konflik mereka.
Pilatus menghina otoritas Herodes di tanah Yahudi.
Herodes membalas dengan strategi diplomatik langsung ke Kaisar, dan menang.
Namun, saat Yesus dibawa menghadap Herodes dan kemudian dikembalikan ke Pilatus (Lukas 23:6–11), mereka berdua berdamai.
Sebuah ironi besar: Mesias yang suci dijadikan alat kompromi dua penguasa dunia yang sebelumnya berseteru.
✅ Kesimpulan Point 3
Insiden Perisai Emas menjadi titik kulminasi permusuhan antara Herodes Antipas dan Pontius Pilatus. Dengan menempatkan simbol kekaisaran di istana Herodes, Pilatus menghina otoritas lokal Yahudi. Herodes membalas dengan memanfaatkan jalur langsung ke Kaisar, dan berhasil mempermalukan Pilatus.
Lukas 23:12 bukan hanya catatan relasi personal, tetapi konfirmasi sejarah: bahwa Yesus diadili setelah konflik politik besar ini, bukan sebelumnya.
Ini menguatkan kembali bahwa penyaliban Yesus terjadi setelah tahun 31 M, yaitu tahun 33 Masehi, saat situasi politik Herodes dan Pilatus sudah berubah.
✅ Kesimpulan Akhir – Bukti Sejarah Meneguhkan Injil
“Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus; sebelum itu mereka bermusuhan.”
— Lukas 23:12
Ayat ini bukan hanya detail sosial, melainkan kunci kronologis yang kuat. Lukas mencatat dengan gamblang bahwa Herodes dan Pilatus baru berdamai pada hari Yesus diadili, artinya persidangan Yesus terjadi setelah permusuhan mereka.
Dan sejarah membenarkannya.
Melalui catatan Philo dari Alexandria, kita melihat bahwa permusuhan itu memuncak dalam Insiden Perisai Emas — ketika Pilatus dengan berani memasang perisai kehormatan untuk Kaisar di istana Herodes di Yerusalem. Herodes tidak tinggal diam. Ia memimpin protes langsung ke Kaisar Tiberius, dan berhasil membuat Pilatus ditegur secara resmi, sebuah aib besar bagi seorang gubernur Romawi.
Ini terjadi pada tahun 32 M, satu tahun setelah kejatuhan Sejanus (31 M)—pelindung politik Pilatus yang memungkinkan ia bertindak kejam sebelumnya.
Dengan demikian, sangat jelas bahwa:
Permusuhan Herodes dan Pilatus terjadi antara 31–32 M
Yesus diadili dan disalibkan setelah mereka berdamai
Maka, penyaliban Yesus tidak mungkin terjadi pada tahun 30 M
Tahun 33 Masehi adalah waktu yang paling sesuai, baik dengan kesaksian Injil Lukas, maupun catatan sejarah dunia.
Kacamatanya Tuhan
Mari lihat Firman Tuhan melalui kacamatanya Tuhan
HUBUNGI KAMI
EDARAN MINGGUAN
+62 811 816 2878
© 2025. All rights reserved.

