SERI ALLAH ADALAH KASIH – BAGIAN 4: Setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa lagi
Pernyataan ini sering kali dikutip untuk mendukung gagasan bahwa seorang Kristen sejati harus hidup tanpa dosa. Jika masih berbuat dosa, maka keselamatannya dipertanyakan. Tapi apakah ini benar-benar pesan yang ingin disampaikan oleh Yohanes? Ataukah ada pemahaman yang lebih mendalam yang justru meneguhkan kasih karunia Tuhan dalam hidup kita? Mari kita telusuri lebih jauh!
PEMAHAMAN FIRMAN
Andi Wijaya
2/14/2025
Allah adalah Kasih – Bagian 4: Setiap Orang yang Lahir dari Allah Tidak Berbuat Dosa Lagi
### Pendahuluan
Banyak orang berpikir bahwa seorang Kristen sejati harus hidup tanpa dosa, dan jika masih berbuat dosa, maka keselamatannya dipertanyakan. Namun, apakah ini benar-benar maksud dari ayat 1 Yohanes 3:9? Memahami ayat ini dalam terang kasih karunia Allah akan memberikan perspektif yang lebih jelas.
---
### 1. Makna Ayat 1 Yohanes 3:9 dalam Konteks
Ayat ini mengatakan:
> "Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih Ilahi (Roh Kudus) tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah."
Jika dipahami secara terpisah, ayat ini seolah-olah menyatakan bahwa seorang Kristen tidak bisa berbuat dosa lagi. Namun, dalam surat yang sama, Yohanes juga menyatakan:
> "Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:8-9)
Pernyataan ini menunjukkan bahwa realitas kehidupan orang percaya masih melibatkan perjuangan melawan dosa. Apa yang dimaksud Yohanes dalam 1 Yohanes 3:9 adalah bahwa seseorang yang lahir dari Allah memiliki roh yang telah diperbarui, sehingga tidak lagi hidup dalam pola dosa sebagai kebiasaan atau gaya hidup. Ada perbedaan antara seseorang yang sesekali jatuh dalam dosa dan mereka yang secara terus-menerus hidup dalam dosa tanpa pertobatan.
Roma 7 menggambarkan pergumulan antara daging dan roh dalam diri seorang percaya. Paulus menjelaskan bahwa meskipun tubuh masih bisa jatuh dalam dosa, roh yang telah diperbarui tidak tunduk kepada dosa. Perjuangan ini bukan tanda kehilangan keselamatan, melainkan bukti bahwa seorang percaya telah mengalami perubahan batiniah yang mendalam. Dalam terang Roma 8:1-2, mereka yang ada dalam Kristus tidak berada di bawah penghukuman karena hukum Roh telah membebaskan mereka dari hukum dosa dan maut.
---
### 2. Kasih Karunia Allah dan Keadilan-Nya
Allah tetap setia pada janji-Nya dalam mengampuni dosa bagi mereka yang bertobat, sebagaimana yang dinyatakan dalam Yeremia 31:34 dan Ibrani 8:12. Ia tidak pernah ingkar janji, dan pengampunan-Nya diberikan dalam perjanjian baru melalui darah Kristus (Lukas 22:20). Pengampunan ini tidak berarti bahwa Allah mengabaikan dosa, karena dalam keadilan-Nya, setiap dosa harus dihukum. Namun, hukuman itu telah ditanggung oleh Kristus (Yesaya 53:5, 2 Korintus 5:21).
Pengampunan yang diterima bukan karena dosa dianggap enteng, tetapi karena hukuman itu telah diselesaikan melalui salib. Dalam 1 Yohanes 2:1-2, Kristus berperan sebagai pengantara bagi orang percaya, menunjukkan bahwa meskipun mereka masih bisa jatuh dalam dosa, pengampunan selalu tersedia dalam kasih karunia Allah.
---
### 3. Perjalanan dari Pra-Keselamatan hingga Pemuliaan
Sebelum menerima Kristus, manusia hidup di bawah kuasa dosa. Pada tahap ini:
- Tubuh dikendalikan oleh kedagingan dan hawa nafsu duniawi.
- Jiwa tunduk pada kedagingan, tanpa konflik dengan dosa.
- Roh mati dan terputus dari Allah.
Saat seseorang percaya kepada Kristus:
- Roh diperbarui oleh Roh Kudus dan mulai hidup.
- Jiwa mengalami pembaharuan, meskipun masih ada pergumulan antara daging dan roh.
- Tubuh masih lemah, tetapi tidak lagi berkuasa atas hidup orang percaya.
Ketika kebangkitan atau pengangkatan terjadi:
- Tubuh dimuliakan dan tidak lagi tunduk pada dosa atau hawa nafsu duniawi.
- Jiwa tunduk sepenuhnya kepada Tuhan, mencerminkan gambar Allah dengan sempurna.
- Roh sepenuhnya dipulihkan dan hidup dalam persekutuan sempurna dengan Allah.
Filipi 3:20-21 menegaskan bahwa Yesus akan mengubah tubuh kita yang hina menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia. Perubahan ini merupakan pemenuhan janji keselamatan yang sempurna.
---
### 4. Kesimpulan: Hidup dalam Kemerdekaan Kristus
Orang percaya masih berjuang melawan dosa, tetapi dalam pandangan Allah, roh mereka yang telah diperbarui tidak dapat hidup dalam dosa. Hidup dalam Kristus berarti bebas dari penghukuman dan hidup di bawah kasih karunia, bukan hukum.
Pada akhirnya, kebangkitan akan membawa kesempurnaan bagi orang percaya, menjadikan mereka ciptaan baru sepenuhnya dalam roh, jiwa, dan tubuh. Oleh karena itu, mereka dipanggil untuk hidup dalam kemerdekaan yang telah diberikan Kristus, bukan dalam rasa bersalah atau ketakutan akan dosa, melainkan dalam kepastian keselamatan dan kasih karunia-Nya.
Roma 8:1-2 menegaskan bahwa mereka yang ada dalam Kristus tidak berada di bawah penghukuman. Keselamatan bukanlah hasil dari usaha manusia, tetapi anugerah Allah yang memerdekakan.
### Refleksi
- Apakah masih ada ketakutan dalam diri terhadap dosa yang sudah diampuni?
- Bagaimana bisa lebih mengandalkan kasih karunia Tuhan dalam menjalani kehidupan iman?
- Apa langkah konkret untuk bertumbuh dalam ketaatan kepada Tuhan?
Hidup dalam kemerdekaan Kristus berarti berjalan dalam iman, bukan dalam rasa takut. Tuhan telah membebaskan, dan panggilan-Nya adalah untuk hidup dalam terang kasih dan kebenaran-Nya.
Kacamatanya Tuhan
Mari lihat Firman Tuhan melalui kacamatanya Tuhan
HUBUNGI KAMI
EDARAN MINGGUAN
+62 811 816 2878
© 2025. All rights reserved.

