Rahasia Ilahi untuk Hidup Berbuah dan Tak Terkalahkan: Makna Tersembunyi dari Yohanes 15

Yohanes 15 mengungkap rahasia hidup yang penuh kuasa: menjadi ranting yang terhubung dengan Yesus, pokok anggur sejati. Di dalamnya, kita diajak memahami bagaimana menghasilkan buah yang kekal dan menemukan kekuatan doa yang selaras dengan kehendak-Nya. Mari menggali makna tersembunyi ini dan hidup berbuah bagi kemuliaan Tuhan.

PEMAHAMAN FIRMAN

12/20/2024

Dalam studi sebelumnya, kita telah memahami apa yang dimaksud Yesus ketika Ia mengatakan bahwa kita harus menjadi ranting yang terhubung dengan-Nya, serta apa artinya terhubung dengan-Nya. Sekarang, mari kita melihat apa arti menghasilkan buah yang tetap bertahan dan bagaimana kita dapat menghasilkan buah semacam itu.

“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap (abide/remain), supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu” – Yohanes 15:16

Ada 3 poin penting disini:
1. Tuhan yang memilih kita.
2. Tuhan meminta kita menghasilkan buah.
3. Tuhan memberikan apapun yang kita minta.

Ketika kita melihat ayat ini, ada analogi yang bisa membantu kita memahami situasinya lebih baik. Bayangkan Anda sedang bekerja, lalu dipanggil oleh atasan Anda. Ia berkata bahwa ada tugas penting yang harus Anda selesaikan, dan ia akan menyediakan semua sumber daya yang Anda butuhkan. Terdengar dingin dan transaksional, bukan? Apakah ini gambaran tentang Allah? Tidak. Dia adalah Bapa yang peduli dan menginginkan kita berhasil. Karena itulah kita melihat di Yohanes 14:16-17 bahwa Yesus memperkenalkan Roh Kudus sebagai Penolong. Allah bukan sekadar menilai kinerja kita, tetapi mengutus seorang Penolong—seseorang yang sangat kuat, mampu, dan mengenal-Nya secara intim—agar Penolong ini dapat membimbing kita menyelesaikan tugas yang diberikan dengan cara yang menyenangkan Tuhan.

Pertanyaan Renungan:
Kita sudah belajar apa yg dimaksud Tuhan bahwa kita menjadi ranting-Nya, yaitu kita menjadi:
1. Pintu/Jalan untuk orang lain mengenal Allah melalui kesaksian dan hidup kita.
2. Belajar dari Kristus (Firman) dan Mengajarkan hikmat Firman Allah kepada orang lain.
3. Tangan/Berkerja melakukan pekerjaan Allah, melayani sesama, dan menunjukkan iman kita melalui Tindakan.
4. Hubungan, membentuk komunitas yang berakar pada kasih dan persekutuan.
5. Tanda/Segel, mencerminkan karakter dan kebenaran-Nya dalam kehidupan kita.

Jadi untuk setiap poin diatas, seperti apakah buah yang Tuhan ingin kita hasilkan ?
Ingat, buah ini berasal dari kita tinggal di dalam Yesus, masih ingatkah apa artinya kita tinggal di dalam Yesus ?

-----------------------------------------------------

“Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.” – Yohanes 14:13-14
“Mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya” – Yohanes 15:7
“Segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.” – Yohanes 16:23

Menarik, bukan? Berulang kali Yesus berkata, mintalah dalam nama-Nya, dan kamu akan menerimanya. Ada dua hal penting yang perlu kita bahas:
1. Permintaan seperti apa yang berkenan kepada Tuhan.
2. Apa artinya meminta dalam nama Yesus?

Ingatkah Salomo? Tuhan memberi kesempatan baginya untuk meminta apa saja, dan karena permintaannya berkenan di mata Tuhan, ia diberkati melimpah bahkan melebihi yang dimintanya. Salomo memohon hikmat, bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk memimpin umat Tuhan dengan bijak. Ini menunjukkan bahwa fokus pada kehendak Tuhan, bukan kepentingan pribadi, menghasilkan berkat melimpah.

Selain itu, meminta dalam nama Yesus bukan sekadar mengucapkan nama-Nya seperti jimat. Nama Yesus mewakili pribadi dan otoritas-Nya. Seperti ketika menjalankan tugas dalam nama presiden, yang berkuasa bukan nama itu sendiri, tetapi otoritas di balik nama tersebut. Demikian pula, meminta dalam nama Yesus berarti selaras dengan kehendak dan otoritas-Nya.

-----------------------------------------------------

Kita telah belajar banyak tentang arti menjadi ranting Yesus, buah apa yang Yesus ingin kita hasilkan, pentingnya tetap tinggal di dalam Yesus, dan bantuan serta otoritas yang Yesus berikan agar kita dapat menjalankan tugas kita. Namun, ada pernyataan yang tampaknya bertentangan dengan karakter Bapa:

“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah dipotong-Nya” – Yohanes 15:1-2

Ayat ini sering digunakan untuk menakut-nakuti orang percaya agar bekerja atau berbuah bagi Tuhan. Namun, mari kita perhatikan:
1. Ranting ini ada di dalam Yesus, artinya orang yang mengasihi Tuhan.
2. Ranting yang ada dalam Yesus dipilih oleh Bapa, bukan karena kehendak/pilihan orang itu.
3. Tuhan memberikan keselamatan bukan karena kinerja kita tetapi karena Kasih Karunia-Nya.
4. Bertentangan dengan Yohanes 6:37, “Aku tidak akan membuangnya,” dan Mazmur 145:14, “TUHAN menopang yang jatuh.”
5. Yesus mengajarkan bahwa kita berbuah melalui Dia dan Roh Kudus bukan dengan kekuatan kita sendiri.

Jadi apa jawabannya ? Terjemahan “dipotong” tidak pas/sesuai.
Kata Yunaninya adalah airo (αἴρω), yang mana terjemahan utamanya adalah “lifts up” atau diangkat, hal ini bisa dilihat di catatan kaki Alkitab terjemahan New King James Version (NKJV).

Bapa adalah pengusaha (perawat tanaman) yang akan mengangkat (merawat) ranting yang tidak berbuah agar bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup hingga akhirnya bisa berbuah baik seperti ranting-ranting lainnya, dan inilah isi hati Yesus: “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya; Ia akan dengan setia menyatakan keadilan.” – Yesaya 42:3