Israel Jasmani, Israel Rohani, dan Gereja: Apa Bedanya ?
Banyak orang Kristen hari ini percaya bahwa Gereja adalah “Israel rohani.” Mereka mengartikan bahwa setelah Yesus datang, umat Tuhan berganti dari bangsa Israel menjadi Gereja, sehingga semua janji Tuhan untuk Israel sekarang berlaku langsung bagi Gereja. Tapi benarkah pemahaman ini sesuai dengan Alkitab? Tujuan dari artikel ini adalah untuk membantu kita memahami perbedaan antara Israel dan Gereja, serta bagaimana keduanya masuk dalam satu rencana besar Allah yang digenapi di dalam Yesus Kristus.
PEMAHAMAN FIRMAN
Andi Wijaya
3/30/20257 min read
Pendahuluan
Banyak orang Kristen hari ini percaya bahwa Gereja adalah “Israel rohani.” Mereka mengartikan bahwa setelah Yesus datang, umat Tuhan berganti dari bangsa Israel menjadi Gereja, sehingga semua janji Tuhan untuk Israel sekarang berlaku langsung bagi Gereja. Tapi benarkah pemahaman ini sesuai dengan Alkitab?
Dalam artikel ini, kita akan mempelajari dengan tenang dan teliti tentang tiga istilah penting dalam rencana keselamatan Allah:
Israel jasmani (Israel secara lahiriah),
Israel rohani (sisa orang Israel yang sungguh-sungguh percaya), dan
Gereja (umat dari segala bangsa yang percaya kepada Kristus).
Kita akan melihat bahwa Alkitab tidak pernah menyamakan Gereja dengan Israel. Meskipun keduanya sama-sama penting dalam rencana Tuhan, identitas dan peran mereka berbeda. Melalui penjelasan tentang pohon zaitun dalam Roma 11, kita juga akan melihat bagaimana bangsa-bangsa lain bisa masuk ke dalam berkat Allah tanpa menggantikan Israel.
Tujuan dari artikel ini adalah untuk membantu kita memahami perbedaan antara Israel dan Gereja, serta bagaimana keduanya masuk dalam satu rencana besar Allah yang digenapi di dalam Yesus Kristus. Dengan pengertian yang benar, kita bisa menghargai kasih setia Tuhan kepada umat-Nya sepanjang sejarah—dan menjalani panggilan kita sebagai bagian dari tubuh Kristus dengan lebih jelas.
I. Definisi Tiga Entitas: Israel Jasmani, Israel Rohani, dan Gereja
Untuk memahami hubungan antara Israel dan Gereja, kita harus terlebih dahulu menyadari bahwa kata “Israel” sendiri memiliki beberapa lapisan makna dalam Alkitab. Istilah ini tidak hanya menunjuk pada satu hal, tetapi berkembang secara bertahap seiring rencana Allah terungkap dalam sejarah.
Berikut adalah empat dimensi utama dari makna "Israel" menurut Alkitab:
1. Israel sebagai Pribadi – Yakub yang Diubah Namanya
Allah pertama kali memakai nama “Israel” sebagai nama baru untuk Yakub, cucu Abraham. Nama ini diberikan setelah Yakub bergumul dengan Tuhan dan keluar sebagai pemenang.
“Namamu tidak akan disebut Yakub lagi, melainkan Israel, sebab engkau telah bergumul dengan Allah dan manusia, dan engkau menang.”
– Kejadian 32:28
2. Israel sebagai Keturunan – Dua Belas Suku Israel
Anak-anak Yakub menjadi dua belas suku yang dikenal sebagai Israel, dan dari sinilah muncul identitas suku dan kebangsaan yang mulai terbentuk.
“Semua inilah suku-suku Israel, dua belas jumlahnya, dan inilah yang dikatakan ayah mereka kepada mereka ketika memberkati mereka.”
– Kejadian 49:28
3. Israel sebagai Bangsa – Umat Pilihan Allah
Saat mereka keluar dari Mesir, Tuhan menyebut Israel sebagai anak sulung-Nya, menegaskan bahwa bangsa ini memiliki status khusus di hadapan-Nya.
“Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak sulung-Ku.”
– Keluaran 4:22
4. Israel sebagai Sisa yang Setia – Remnant
Namun, tidak semua dari bangsa Israel setia kepada Tuhan. Sepanjang sejarah, hanya sebagian kecil yang sungguh-sungguh percaya dan taat. Mereka inilah yang disebut sebagai “sisa”, atau sering disebut sebagai Israel rohani.
“Sekalipun jumlah anak Israel seperti pasir di laut, hanya sisa yang akan kembali.”
– Yesaya 10:22
“Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah Israel.”
– Roma 9:6
Dengan memahami bahwa kata “Israel” bisa merujuk pada pribadi, suku, bangsa, maupun sisa orang yang percaya, kita akan lebih siap untuk membedakan dengan jelas apa itu Gereja, dan bagaimana perannya berbeda dengan Israel dalam rencana keselamatan Allah.
Untuk memahami perbedaan antara Israel dan Gereja, kita perlu terlebih dahulu mengenali tiga istilah penting yang sering muncul dalam pembacaan Alkitab: Israel jasmani, Israel rohani, dan Gereja. Ketiga istilah ini punya arti dan peran yang berbeda dalam rencana Allah, walaupun sering kali orang mengira itu semua adalah satu hal yang sama.
1. Israel Jasmani
Israel jasmani adalah bangsa pilihan Allah yang berasal dari keturunan Yakub (yang kemudian dinamai Israel oleh Tuhan). Mereka terdiri dari dua belas suku, dan Tuhan memberi mereka janji tentang tanah, keturunan, dan kerajaan melalui Abraham, Ishak, dan Yakub.
Contoh ayat:
“Namamu tidak akan disebut Yakub lagi, melainkan Israel...” – Kejadian 32:28
“...kaum Israel yang kepadanya telah diberikan pengangkatan menjadi anak, kemuliaan, perjanjian, hukum Taurat...” – Roma 9:4
Ciri-ciri:
Keturunan fisik dari Yakub
Penerima hukum Taurat dan perjanjian lama
Punya identitas nasional dan sejarah yang jelas
Tidak semuanya percaya kepada Mesias
2. Israel Rohani
Israel rohani merujuk pada sisa orang Yahudi yang percaya kepada Tuhan dan setia kepada perjanjian-Nya. Mereka adalah orang-orang Israel yang tidak hanya keturunan fisik, tapi juga memiliki iman sejati kepada Tuhan—dan dalam zaman perjanjian baru, kepada Yesus sebagai Mesias.
Contoh ayat:
“Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah Israel.” – Roma 9:6
“Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.” – Roma 11:5
Ciri-ciri:
Masih berasal dari bangsa Israel
Percaya dan hidup setia kepada Allah
Termasuk dalam keselamatan karena iman
Bagian dari Gereja, tapi tetap disebut sisa Israel
3. Gereja
Gereja adalah tubuh Kristus, yang terdiri dari orang-orang dari segala bangsa—baik Yahudi maupun non-Yahudi—yang percaya kepada Yesus dan diselamatkan oleh kasih karunia melalui iman. Gereja bukan hasil dari keturunan fisik, melainkan lahir dari kelahiran baru rohani.
Contoh ayat:
“Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi maupun orang Yunani... telah dibaptis menjadi satu tubuh.” – 1 Korintus 12:13
“Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Kristus Yesus.” – Galatia 3:26
Ciri-ciri:
Terbuka bagi siapa saja yang percaya kepada Yesus
Tidak dibentuk berdasarkan garis keturunan
Disebut tubuh Kristus, bukan Israel
Dipanggil untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia
II. Pohon Zaitun – Gambaran Rencana Allah
Untuk menjelaskan hubungan antara Israel dan Gereja, Rasul Paulus memakai gambaran pohon zaitun dalam Roma 11. Gambaran ini sangat penting karena memperlihatkan bagaimana bangsa-bangsa non-Yahudi bisa masuk dalam rencana keselamatan Allah tanpa menggantikan Israel.
A. Akar dan Pohon: Janji Allah kepada Para Leluhur
Paulus berkata bahwa akar dari pohon ini adalah para leluhur Israel, yaitu Abraham, Ishak, dan Yakub. Dari akar ini, tumbuh pohon besar yang mewakili rencana keselamatan Allah.
“...kamu, seperti cabang zaitun liar, telah dicangkokkan di antara cabang-cabang yang lain dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang kaya getah.”
– Roma 11:17
Jadi pohon zaitun = rencana dan perjanjian Allah yang dimulai dari Abraham, bukan sekadar mewakili Israel sebagai bangsa.
B. Cabang Asli: Bangsa Israel
Bangsa Israel adalah cabang asli dari pohon zaitun. Mereka yang percaya kepada Tuhan tetap tinggal di pohon itu. Namun sebagian besar menolak Mesias (Yesus), sehingga mereka disebut “dipatahkan” dari pohon itu karena ketidakpercayaan mereka (Roma 11:20).
“Beberapa cabang telah dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka...” – Roma 11:20
C. Cabang Liar: Bangsa-bangsa Non-Yahudi
Orang-orang dari bangsa lain (termasuk kita) disebut cabang liar. Kita tidak berasal dari akar itu secara alami, tapi oleh kasih karunia Tuhan, kita dicangkokkan ke dalam pohon itu melalui iman kepada Kristus.
“...kamu dicangkokkan dan turut mendapat bagian...” – Roma 11:17
Artinya, kita ikut mendapat bagian dalam berkat-berkat rohani, bukan karena keturunan, tapi karena iman kepada Yesus.
D. Kristus adalah Titik Persatuan
Meskipun gambaran dalam Roma 11 menekankan akar sebagai janji kepada para leluhur, Kristus-lah penggenapan dari janji itu. Dia adalah:
Benih dari Abraham (Galatia 3:16),
Akar dan keturunan Daud (Wahyu 22:16),
Dan Sumber kehidupan dari seluruh pohon itu.
Melalui Kristus, baik Yahudi maupun non-Yahudi yang percaya menjadi satu pohon, tapi bukan satu identitas.
E. Allah Tetap Setia kepada Israel
Paulus menegaskan bahwa Allah belum menolak Israel selamanya. Mereka hanya mengalami pengerasan sementara, sampai jumlah penuh bangsa-bangsa lain masuk. Setelah itu, akan ada pemulihan besar bagi Israel.
“...sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah bangsa-bangsa lain telah lengkap, dan dengan cara demikian seluruh Israel akan diselamatkan.”
– Roma 11:25-26
Kesimpulan
Pohon zaitun bukan simbol dari Israel semata, melainkan simbol rencana keselamatan Allah yang mengalir dari janji-Nya kepada Abraham dan digenapi dalam Kristus.
Israel adalah cabang asli,
Bangsa lain adalah cabang liar,
Dan semua yang percaya kepada Kristus mendapat bagian dalam kehidupan dari pohon itu—tanpa menggantikan cabang aslinya.
Mengapa Penting Memahami Perbedaan antara Israel dan Gereja?
Setelah Bait Suci dihancurkan oleh bangsa Romawi pada tahun 70 Masehi, dan orang-orang Yahudi tersebar (diaspora), banyak pemimpin gereja dan teolog mulai beranggapan bahwa Tuhan telah selesai dengan Israel. Mereka percaya bahwa semua berkat, janji, bahkan hukum Tuhan yang dahulu diberikan kepada Israel, kini sepenuhnya diwariskan kepada Gereja.
Pandangan ini kemudian dikenal dengan sebutan "replacement theology" atau "teologi penggantian", yaitu keyakinan bahwa Gereja menggantikan posisi Israel sebagai umat pilihan Allah.
Sayangnya, pandangan ini tidak hanya menimbulkan kebingungan teologis, tapi juga menghasilkan dampak historis yang menyakitkan. Orang Yahudi sering kali dilabeli sebagai "pembunuh Mesias", dan hal ini digunakan sebagai pembenaran untuk penganiayaan dan pembunuhan terhadap mereka selama berabad-abad oleh orang-orang yang mengaku Kristen.
Beberapa Contoh Sejarah yang Tragis:
St. Yohanes Krisostomus (Abad ke-4): Salah satu Bapa Gereja yang sangat dihormati, pernah menulis seruan-seruan anti-Yahudi dalam khotbahnya, menyebut sinagoga sebagai "tempat iblis".
Abad Pertengahan di Eropa: Banyak orang Yahudi diusir, dipaksa pindah agama, atau dibunuh oleh massa Kristen yang termakan narasi bahwa "Allah telah membuang Israel".
Martin Luther (Reformator): Di akhir hidupnya, menulis pamflet berjudul "Tentang Orang Yahudi dan Kebohongan Mereka" yang sangat keras dan penuh kebencian. Sayangnya, tulisan ini kemudian disalahgunakan oleh Nazi Jerman sebagai justifikasi ideologis untuk Holocaust.
Holocaust (1933–1945): Lebih dari 6 juta orang Yahudi dibunuh oleh rezim Nazi, sebagian besar dunia Kristen diam atau lambat dalam mengecam tindakan itu—karena warisan teologi penggantian yang belum dikoreksi sepenuhnya.
Mengapa Ini Relevan Hari Ini?
Menganggap Gereja adalah "Israel rohani" tanpa membedakan konteks dan identitas yang jelas dalam Alkitab, bisa membuka pintu pada:
Kesombongan rohani terhadap bangsa Yahudi,
Penolakan terhadap janji Tuhan yang belum digenapi untuk Israel,
Dan akhirnya, memutarbalikkan gambaran Allah yang setia kepada perjanjian-Nya.
Sebaliknya, memahami bahwa Israel dan Gereja adalah dua entitas yang berbeda namun sama-sama dikasihi Tuhan, akan menuntun kita kepada:
Rasa hormat terhadap umat perjanjian Allah,
Kerendahan hati sebagai bangsa-bangsa lain yang dicangkokkan ke dalam pohon zaitun,
Dan pemahaman yang benar akan kesetiaan Allah terhadap janji-Nya.
Ketika teologi tidak dijaga dengan benar, itu bukan hanya memengaruhi pemikiran—tetapi bisa berdampak pada sejarah umat manusia.
Perbedaan antara Israel dan Gereja
Setelah memahami bahwa Israel dan Gereja adalah dua entitas yang berbeda dalam rencana Allah, penting bagi kita untuk melihat apa saja perbedaan mendasar antara keduanya. Meskipun keduanya sama-sama dipanggil oleh Tuhan dan diberkati oleh kasih karunia-Nya, mereka memiliki identitas, asal-usul, dan peran yang berbeda dalam sejarah keselamatan.
Sering kali, orang berpikir bahwa Gereja menggantikan Israel, karena keduanya sama-sama disebut umat Tuhan. Namun jika kita perhatikan dengan cermat, Alkitab menunjukkan bahwa Tuhan punya rencana unik bagi Israel dan rencana tersendiri bagi Gereja, dan keduanya berjalan berdampingan, bukan saling menggantikan.
Berikut adalah perbandingan untuk memperjelas:
Perbandingan: Israel vs. Gereja (lihat gambar di atas)
Penekanan Penting
Gereja tidak menggantikan Israel, dan Israel belum dibatalkan. Tuhan setia kepada semua janji-Nya, baik kepada Israel maupun kepada Gereja.
Keduanya punya bagian dalam satu pohon yang sama (rencana Allah), tapi masing-masing tetap memiliki identitas yang berbeda.
Kesimpulan: Satu Pohon, Banyak Cabang, Satu Rencana Allah
Dari awal hingga akhir, Alkitab menunjukkan bahwa Allah punya satu rencana keselamatan yang besar, dan rencana itu dimulai dengan panggilan kepada Abraham, dijalankan melalui bangsa Israel, dan digenapi di dalam Yesus Kristus. Namun, meskipun rencananya satu, cara Allah mengerjakannya melalui umat-Nya sangat teratur dan penuh tujuan.
Kita telah belajar bahwa:
Israel jasmani adalah bangsa pilihan Allah secara fisik.
Israel rohani adalah sisa orang Israel yang percaya dan setia.
Gereja adalah tubuh Kristus, yang terdiri dari orang-orang dari segala bangsa yang percaya kepada-Nya.
Melalui gambaran pohon zaitun di Roma 11, kita memahami bahwa semua orang yang percaya—baik Yahudi maupun non-Yahudi—telah disatukan dalam rencana Allah. Tetapi kesatuan dalam rencana bukan berarti kita semua menjadi satu identitas.
Cabang tetaplah cabang—ada yang asli, ada yang liar, tetapi semuanya disambungkan ke pohon yang sama karena kasih karunia Tuhan.
Gereja tidak menggantikan Israel. Sebaliknya, Gereja ikut ambil bagian dalam janji Allah melalui iman kepada Kristus, sementara Israel akan dipulihkan pada waktunya sesuai janji Tuhan yang tidak pernah gagal.
Sebagai orang percaya, pemahaman ini mengajarkan kita untuk:
Rendah hati, karena kita dicangkokkan bukan karena layak, tapi karena anugerah.
Menghargai Israel, karena Tuhan masih punya janji yang belum selesai bagi mereka.
Bersyukur, karena kita semua—baik Yahudi maupun non-Yahudi—telah diberi kesempatan yang sama untuk menjadi anak-anak Allah melalui Yesus Kristus.
Satu pohon, banyak cabang, satu rencana Allah—dengan satu nama yang menyatukan segalanya: Yesus, Sang Mesias.
Kacamatanya Tuhan
Mari lihat Firman Tuhan melalui kacamatanya Tuhan
HUBUNGI KAMI
EDARAN MINGGUAN
+62 811 816 2878
© 2025. All rights reserved.

